Friday, June 21, 2013

01. Kisah Nabi Adam AS.

Asal Mula Langit Dan Bumi
Sebelum Nabi Adam diciptakan, Allah menciptakan alam semesta; langit bumi dan segala isinya; gunung, laut, tumbuhan, dan hewan. Bintang dan Matahari menjadi sumber panas dan bulan bulan sebagai penerang malam.....

Langit dan bumi oleh Allah SWT diciptakan dalam waktu enam hari atau masa. Sedangkan satu hari atau satu masa disisi Tuhan sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia.

Allah Maha Kuasa apabila menghendaki sesuatu cukup berfirman, “Kun” (Jadilah!) maka jadilah apa yang diinginkanNya.

Demikianlah hanya dalam beberapa hari saja proses penciptaan alam semesta sudah berarti jutaan tahun bagi manusia. Tidak heran jika ilmuwan menemukan fosil yang usianya jutaan tahun.

Asal Mula Malaikat
Sesudah menciptakan langit dan bumi maka Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Malaikat dibuat dari Nur atau Cahaya. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang tunduk patuh senantiasa berbakti kepada Allah. Sama sekali tidak pernah durhaka kepadaNya....

Malaikat tidak mempunyai nafsu, tidak makan dan tidak tidur, tidak melakukan perbuatan dosa. Tidak berjenis laki-laki atau perempuan dan mempunyai alam tersendiri yaitu alam ghaib yang tidak dapat dilihat manusia.

Jin Dan Iblis
Jin dan iblis diciptakan dari api yang sangat panas. Ia mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada perintah Allah. Jin yang ingkar dan membangkang perintah Allah disebut Iblis dan Setan....

Iblis dan keturunannya adalah makhluk yang sangat durhaka dan jahat. Tidak ada kebaikan sama sekali. Pekerjaan iblis dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh pada lembah dosa.

Permintaan Iblis untuk hidup di dunia sampai hari kiamat dikabulkan Allah. Sebab dahulu iblis adalah makhluk yang pernah patuh kepada Allah. Jadi perpanjangan umur bagi iblis hingga hari kiamat adalah sebagai balasan bagi kebaikannya dimasa lalu sebelum diciptakannya Nabi Adam. Setelah Nabi Adam diciptakan oleh Allah, Iblis menjadi makhluk pembangkang, maka ia dikutuk oleh Allah dan diusir dari surga. Kelak setelah hari kiamat, Iblis dan setan akan dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang berdosa.

Karena itu iblis dan setan berusaha mencari teman sebanyak-banyaknya dari kalangan jin dan manusia agar menjadi penghuni neraka.

Asal Mula Nabi Adam as
Sesudah langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan. Maka Allah hendak menciptakan makhluk yang akan diperintah untk mengelola bumi. Hal itu diutarakan kepada para malaikat. “Aku akan menciptakan manusia untuk menjadi pengatur dibumi.” 

Para malaikat menjalankan tugasnya dan mereka berkata : “Mengapa Tuhan meciptakan manusia? Bukankah mereka hanya akan berbuat kerusakan diatas bumi. Mereka akan saling bermusuhan dan berbunuhan. Sedangkan kami para malaikat senantiasa patuh dan mengagungkan namaMu?”

Untuk melenyapkan kekhawatiran para malaikat itu; Allah kemudian berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Para malaikat bungkam mendengar penegasan Allah itu. Bukankah Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu?

Demikianlah Allah kemudian menciptakan Adam dari tanah liat dan lumpur hitam. Setelah terbentuk kemudian dimasukkan roh ke dalamnya. Adam pun kemudian hidup. Bisa berdiri tegak.

Allah kemudian memerintahkan para malaikat untuk bersujud atau menghormat kepada Adam. Para malaikat pun bersujud sebagai pernyataan hormat ucapan selamat atas terciptanya Adam.

Hanya Iblis yang tidak mau bersujud. Ia membangkang perintah Allah.

Allah bertanya, “Apakah yang membuat engkau tidak mau bersujud kepada “Adam?”

“Saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan saya dari api sedang Adam hanya dari segumpal tanah. “kata Iblis menyombongkan diri : yang berpendapat api lebih baik daripada tanah adalah Iblis sendiri. Padahal hanya Tuhanlah Yang Maha Tahu siapa yang lebih mulia diantara makhluk ciptaanNya.

Allah murka mendengar jawaban Iblis, “Hai Iblis keluarlah engkau dari surga. Sungguh tidak patut kau tinggal disini lagi dan terkutuklah engkau selama-lamanya!”

Iblis berkata, “Wahai Tuhan! Engkau kutuk dan Engkau usir aku dari surga karena Adam. Saya rela. Tapi kabulkanlah permohonan saya untuk hidup lama hingga hari kiamat nanti:'

Permohonan Iblis dikabulkan : Ia akan dibiarkan hidup sampai hari kiamat tiba. Iblis kemudian bersumpah, “Ya, Tuhan karena Engkau telah menghukum saya sebagai yang tersesat; maka saya akan menghalang-halangi Adam dan keturunannya dari jalanMu yang lurus. Saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang dari kiri dan dari kanan!”

Itulah sumpah Iblis. Ia bertekad akan menyesatkan Adam dan keturunannya agar mereka menjauhi perintah Allah, berbuat kekacauan dimuka bumi, saling bermusuhan dan berbunuhan satu sama lain.

Allah berfirman, “Untuk melawan segala tipu daya dan akal busukmu, Aku beri manusia senjata yang ampuh. Dengan akal itu Aku bimbing mereka dengan petunjuk-petunjuk (agama). Aku tuntun mereka ke jalan yang benar. Dengan akal itu manusia akan mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Siapa yang tidak menggunakan akalnya tentu dapat kau sesatkan. Mereka yang sesat itu, akan mempertanggungjawabkan perbuatannya padaKu di hari kemudian!”

Mendengar firman Allah, Iblis semakin benci kepada Adam. Ia kemudian mendekati Adam. Diperiksanya seluruh tubuh Adam. Ia ingin mecari titik kelemahan Adam. Akhirnya dapat ditemukannya yaitu nafsu. Nafsu cenderung melakukan perbuatan buruk. Bila manusia cenderung menurutkan hawa nafsunya maka sangat mudah bagi Iblis untuk menjerumuskannya.

Allah kemudian mengajarkan kepada Adam nama-nama benda yang dilihatnya. Dengan demikian Adam mengetahui nama-nama benda yang ada di muka bumi. Itulah pengetahuan pokok yang nanti diperlukannya utnuk mengatur dan memelihara bumi.

Berfirmanlah Allah kepada para malaikat, “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu!”

“Maha Suci Engkau ya Allah. Tidak ada yang kami ketahui selain apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Hanya Engkaulah yang mengetahui segala-galanya, “kata para malaikat dengan penuh takzim.

“Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama benda-benda itu!” firman Allah.

Adam kemudian menyebut nama-nama benda yang diketahuinya. Para malaikat kagum. Mereka memberi hormat sehormat-hormatnya.

“Bukankah sudah Kukatakan, Aku mengetahui rahasia langit dan bumi? Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui?” firman Allah kepada para malaikat.

Para malaikat lalu memuja dan mengagungkan Allah. Mereka semakin menaruh hormat kepada Adam. Ternyata Adam telah mengetahui apa yang belum mereka ketahui.

Allah kemudian memberikan sebuah tempat yang nyaman dan sentosa yaitu surga. Tempat itu indah permai, segala kebutuhan hidup telah tersedia. Kebun surga penuh dengan buah-buahan yang rasanya lezat. Air sungainya jernih dan berbau harum. Pohon, tumbuhan dan rumput seperti ditata rapi, teduh dan nyaman sekali.

Sebenarnya tempat itu sangat menyenangkan, Adam berkeliling menjelajahi kebun-kebun dan taman-taman, tapi ia merasa kesepian karena tidak mempunyai kawan. 

Diciptakannya Ibu Umat Manusia
Adam merasa kesepian karena tak mempunyai teman atau pasangan. Padahal ia melihat semua binatang yang ada di surga itu hidup berpasang-pasangan.

Rasa sepi dan sedih membuatnya letih. Adam pun tertidur pulas di bawah pohon yang teduh. Allah Maha Tahu. Ia mengetahui pula yang tergerak di hati Adam yaitu ingin mempunyai teman. Maka selagi Adam tidur, Allah menciptakan manusia lagi yang diambil dari tulang rusuk Adam sendiri. Manusia itu lain jenisnya dengan Adam. Ia adalah seorang wanita. Dan dinamakan Hawa...

Ketika Adam terbangun dari tidurnya, iapun terkejut. Adam mengusap-usap matanya, seakan tak percaya. Ia melihat seseorang duduk disampingnya. Wanita itu indah dan menakjubkan.

“Siapakah engkau? Mengapa berada disini?” tanya Adam
Dengan tersenyum Hawa menjawab, “Aku adalah Hawa yang diciptakan untuk menjadi teman hidupmu.”

Betapa gembira hati Adam mendengar jawaban itu. Ia memuji dan bersyukur kepada Allah yang telah mengabulkan keinginannya sehingga ia tidak merasa kesepian lagi. Hawa telah ditakdirkan menjadi istri Adam. Sepanjang hari mereka bersuka ria di taman surga. Keduanya dapat bersenang-senang sepuas hati. Mereka boleh makan apa saja makanan dan buah-buahan yang tersedia di surga. Hanya satu yang di larang oleh Allah yaitu tidak boleh makan buah Khuldi.

Jebakan Iblis
Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan Adam dan keturunannya. Ia berdaya upaya agar Adam terusir dari surga. Pada suatu ketika ia berhasil masuk surga. Kebetulan pada saat itu Adam dan Hawa sedang merasa haus dan lapar. Iblis datang sembari berkata, “Hai Adam, tampaknya, kau dan istrimu sedang lapar dan haus. Makanlah buah dihadapanmu itu. Lihat, warnanya begitu indah dan segar, baunya pun sangat harum tentu rasanya sangat lezat.”

Adam tahu, buah di hadapannya memang tampak lain daripada yang lain. Tapi buah itu adalah buah larangan. Maka ia tak mau memetiknya. Iblis membujuk Hawa tapi Hawa juga tak berani makan buah itu.

Iblis kecewa dan merasa sakit hati. Tapi ia tidak putus asa. Pada suatu saat ia mendekati Adam lagi. Kali ini ia berkata, “Mengapa Allah melarangmu makan buah ini? Tak lain agar kalian tidak jadi malaikat. Sebab jika kalian makan buah itu kalian akan menjadi penghuni kekal di surga ini.” Percayalah, aku adalah seorang teman yang memberi nasihat baik.”

Pendirian Adam tidak tergoyahkan. Ia tetap tak mau menuruti godaan Iblis untuk makan buah khuldi.

Pada suatu kesempatan Iblis datang lagi. Ia memilih waktu tepat. Adam dan Hawa baru saja berjalan-jalan keliling surga. Mereka kelelahan. Saat itulah Iblis berkata, “Hai Adam, ketahuilah sebenarnya hanya golongan malaikat saja yang boleh makan buah itu. Sebab dengan makan buah itu para malaikat akan mengalami hidup kekal tanpa mengalami kematian.”

Adam dan Hawa mulai mendengar perkataan Iblis. “Kami mendengar rahasia Allah sebelum kalian diciptakan, “Sambung Iblis.” Bahwa kalian takkan hidup lama. Beberapa waktu lagi kalian akan dimatikan. Nah jika kalian ingin hidup kekal abadi di surga ini makanlah buah itu, rasanya sungguh lezat tak ada duanya di surga ini. Sungguh bodoh jika kalian tidak mau menerima nasihatku ini.”

Adam Dan Hawa Mulai Tertarik
Iblis meneruskan bujukannya, “Aku bersumpah di hadapan kalian. Demi Allah aku sebenarnya hanya memberi nasihat, karena aku merasa kasihan pada kalian berdua. Larangan Allah itu tak lain adalah supaya kalian tidak bisa hidup kekal di surga ini.”

Hawa yang terkena bujukan Iblis itu berkata kepada Adam. “Rupanya ia benar ucapan Iblis itu. Ia telah bersumpah dengan nama Allah.”...

Hawa yang lemah hatinya kemudian menghampiri pohon buah khuldi dan memetik buahnya. Pada saat itu Adam dan Hawa, sedang merasa lelah, haus dan lapar. Terlebih mendengar ucapan Iblis bahwa buah khuldi itu rasanya paling lezat di surga. Keduanya pun lupa pada peringatan Allah. Keduanya lalu memakan buah itu. Rasanya memang lezat hingga keduanya lupa pada larangan Allah.

Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman : “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua medekati pohon itu, dan Aku katakan kepadamu; Sesungguhnya syetan itu adalah musuhmu yang nyata.”

Adam dan Hawa sangat menyesal. Terlebih setelah memakan buah itu aurat mereka terbuka. Mereka berlarian kesana kemari sembari menutupi auratnya dengan dedaunan surga. Mereka sangat malu dan takut mendengar firman Allah.

Namun akhirnya Adam dan Hawa sadar bahwa mereka tak mungkin dapat menyembunyikan diri dari hadapan Allah Yang Maha Tahu.

Dengan tertunduk malu, menyesal atas dosa yang telah dilakukan, Adam berkata, “Wahai Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintahMu, karena terkena bujukan Iblis, Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk golongan orang-orang merugi.”

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi
Allah Maha Pengasih dan Pengampun taubat Adam dan Hawa diterima, keduanya diampuni Allah. Tetapi atas kesalahan itu mereka harus keluar dari surga yang penuh kenikmatan. Ini sudah sesuai dengan kehendak Allah yang memang menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi...

Maka berfirmanlah Allah : “Demi kemuliaanKu, kamu berdua harus meninggalkan surga ini. Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Disana segala kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja keras untuk mendapatkannya.”

Selain Adam dan Hawa, Iblis juga diusir dan harus hidup di bumi. Jadi Adam dan Hawa akan hidup bersama Iblis di bumi, Firman Allah : “Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup, di bumi kamu mati. Dari bumi itu pula kamu akan dibangkitkan. Diatas bumi kelak kamu dan anak cucumu selalu mendapat godaan dan tipu daya Iblis agar anak cucumu celaka dan hidup sengsara. Disana anak cucumu akan menghadapi perjuangan berat, dari jenis lelaki akan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga. Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan dikala melahirkan anak. Namun kamu jangan khawatir kamu dan anak cucumu akan Kuberi petunjuk-petunjuk yaitu ajaran-ajaran agama. Barangsiapa mengikuti petunjukKu maka ia akan selamat dari godaan Iblis.”

Demikianlah, Adam dan Hawa harus turun dari surga. Sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam diturunkan di Tanah Hindia, sedangkan Hawa di Tanah Arab.

Di bumi mereka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan kahidupan. Wajah bumi yang belum tersentuh tangan manusia keadaanya sangat menyeramkan. Gnung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran dimana-mana.

Untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin dan sengatan serangga, Adam dan Hawa memakai kulit binatang sebagai pakaiannya.

Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di Padang Arafah setelah saling mencari selama empat puluh tahun.

Betapa terharu Adam melihat keadaan istrinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak jalan yang sulit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis penuh haru.

Kini mulailah babak baru bagi kehidupan cikal bakal manusia.Adam dan Hawa tinggal di sebuah goa yang besar dan lebar. Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tak gampang diserang binatang buas.

Dengan bekal yang telah diberikan Allah, Adam mulai mengelola alam disekitarnya. Ia menjinakkan binatang untuk diternakan, mengolah lahan pertanian dan perkebunan buah-buahan. Tantangan alam yang keras telah menggerakkan akal pikiran Adam agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik.

Apakah karena kesalahan Nabi Adam sehingga seluruh umat manusia harus hidup menderita di dunia? Bukan? Nabi Adam memang diciptakan Allah sebagai khalifah pengelola bumi dan isinya. Hanya saja, setelah diciptakan Nabi Adam ditempatkan di surga, setelah itu beliau harus ke tempat tujuannya yaitu bumi.

Namun dari sini kita harus pandai-pandai dan waspada terhadap bujuk rayu Iblis dan setan. Mereka akan berusaha dengan segala macam cara untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa. Salah satu jurus Iblis yang paling ampuh untuk meruntuhkan iman manusia ialah menjadikan baik sesuatu perbuatan maksiat atau dosa dalam pandangan manusia. Padahal dosa adalah dosa, maksiat adalah maksiat, barang tetap haram ini sudah jelas, jika dilanggar berarti kita menuruti bujukan setan yaitu musuh yang nyata bagi semua umat manusia. Bukan setannya yang nyata tapi ucapan dan perbuatan yang bertentangan dengan agama itulah yang nyata dan dapat dipahami oleh manusia agar menghindarinya.

No comments:

Post a Comment

Daftar Isi