Kisah Nabi Zakaria AS
Umur Nabi Zakaria dan isterinya sudah tua. Padahal sejak usia muda mereka mendambakan seorang putra yang dapat melanjutkan dakwah untuk membimbing ummatnya supaya tidak tersesat...
Umur Nabi Zakaria dan isterinya sudah tua. Padahal sejak usia muda mereka mendambakan seorang putra yang dapat melanjutkan dakwah untuk membimbing ummatnya supaya tidak tersesat...
Pekerjaannya sehari-hari adalah sebagai tukang kayu, tetapi dakwah yang dilakukan untuk membimbing ummat lebih diutamakannya daripada kepentingan pribadi. Siang malam ia berdo'a bernama isterinya. Akhirnya do'anya dikabulkan. Isterinya mengandung. Sesudah melahirkan anak laki-laki maka anak itu diberi nama Yahya. Sesudah dewasa Nabi Yahya beristeri dengan seorang wanita bernama Isya binti Faqud bin Miyal. Isya mempunyai saudara perempuan bernama Hanah. Hanah diperisteri oleh Imran. Dari pasangan Hanah dan Imran ini lahirlah Maryam ibu Nabi Isa.
Nabi Zakaria dan Nabi Yahya dikenal sebagai Nabi yang gigih memperjuangkan agama Allah. Yahya dikenal sebagai seorang pembabtis, yaitu memandikan orang-orang yang berdosa yang bertaubat ditepi sungai Yordan. Pemandian itu berarti tanda orang tersebut bertaubat.
Sesudah Yahya tiada, perhatian orang-orang beriman beralih kepada Nabi Zakaria yang sudah tua. Mereka meminta pendapat Nabi Zakaria. Nabi tetap berpegang teguh kepada ajaran Allah yang tersebut dalam kitab Taurat.Perkawinan antara ayah dan anak tiri tidak boleh alias haram.
Herodus marah, ia memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Nabi Zakaria. Namun rakyat melindungi Nabi yang sudah berusia lanjut itu...
Pada suatu hari Nabi Zakaria bersembunyi di sebuah hutan. Mendadak hutan itu dikepung oleh bala tentara Herodus yang dibantu tentara Romawi.
Nabi Zakaria melihat sebuah pohon besar yang tengahnya membelah. Masuklah Nabi Zakaria ke dalam pohon itu. Mendadak pohon itu mengatup lagi. Dengan demikian tentara Herodus tak menemukan Nabi Zakaria.
Tetapi Iblis menyerupakan diri sebagai manusia dan memberitahukan tempat persembunyian Nabi Zakaria di dalam pohon. Para prajurit sebenarnya kurang percaya, namon pohon itu digergajinya pula. Mendadak dari pohon itu keluar darah. Dengan demikian mereka mengira telah membunuh Nabi Zakaria.
Benarkah demikian, hanya Allah yang Maha Tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada Nabi Zakaria.
No comments:
Post a Comment