Pada zaman dulu, orang-orang bepergian dengan berjalan kaki atau naik kuda. Dan di sepanjang jalan terkadang banyak komplotan pencuri. Komplotan pencuri ini bersembunyi untuk menunggu momen yang tepat. Ketika ada orang yang lewat, maka mereka akan menyergap orang yang malang itu dan merampas harta bendanya.
Al Fughair adalah seorang pencuri terkenal yang ditakuti. Semua orang di kota mengetahui namanya. Al Fughair juga punya kebiasaan buruk, yaitu memanjat atap rumah orang dan mencuri barang-barang di rumah itu. Kepandaiannya dalam mencuri sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain pandai mengendap-ngendap, dia juga sangat cekatan. Semua ini didapatnya dari pengalamannya mencuri selama bertahun-tahun.
Pada suatu hari dia berniat mencuri rumah seseorang yang cukup kaya raya. Jauh-jauh hari dia sudah mengintai tempat itu. Dia juga mempelajari setiap sudut dan celah yang dapat dimanfaatkannya untuk melancarkan aksinya.
Malam yang dinanti pun tiba dan Al Fughair bersiap-siap melaksanakan aksinya. Dengan cekatan dipanjatnya atap rumah orang itu, dan dia berjalan mengendap-ngendap di atas rumah. Tiba-tiba dia mendengar suara seseorang membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Rupanya orang dalam rumah itu sedang shalat tahajjud. Dalam shalatnya, orang itu membaca ayat:
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun." (Q.S. Az-Zumar:23)
Ketika Al Fughair mendengar ayat ini, seketika hatinya menjadi tersentuh. Dia sadar bahwa telah sekian lama dia melanggar larangan Allah, telah sekian lama dia merampas harta benda orang lain, dan telah sekian lama dia tak pernah mengingat Allah. Ayat ini seakan-akan memanggil dirinya! Kemudian dia berkata dengan lirih "Ya Rabb, inilah waktunya!"
Mulai saat itu dia mempunyai tujuan yang baru dalam hidupnya. Tahukah kalian menjadi apa dirinya di kemudian hari? Dia menjadi seorang ulama besar! Dapatkah kalian bayangkan seorang pencuri yang ditakuti berhasil menjadi ulama? Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Bahkan Al Fughair yang telah bertahun-tahun merampas harta orang lain pun berhasil mengubah hidupnya menjadi orang yang berkontribusi besar dalam masyarakat.
No comments:
Post a Comment