Nabi Muhammad lahir dari keluarga yang tehormat di kalangan kaum Quraisy. Bani Hasyim dan Bani Muthalib ialah keluarga Nabi Muhammad yang sangat di hormati di kalangan Quraisy. Tidak mengherankan bila Bani Hasyim dan Bani Muthalib melindungi Nabi Muhammad dari cemohan kaum Quraisy, meski kebanyakan dari keluarga Nabi Muhammad merupakan orang yang bertentangan agama dengan Nabi.
Salah satunya ialah Hamzah. Hamzah ialah paman Nabi Muhammad yang juga tergolong orang yang bertentangan dengan agama keponakannya. Hamzah termasuk orang yang sangat disegani lantaran ia dikenal sebagai orang yang sangat pemberani. Ia tidak peduli dengan apa yang akan terjadi kemudian hari. Jika ia marah kepada seseorang ia tidak segan segan untuk menyiksanya, bahkan membunuhnya. Hamzah ialah seorang kafir Quraisy yang hingga akhirnya memeluk islam, dan dijuluki singa padang pasir. Berikut kisah Hamzah masuk islam.
Suatu hari Nabi Muhammad melaksanakan ibadah di Baitullah, Mekah. Selesai melaksanakan ibadah di depan ka`bah, Abu Jalal datang. Kemudian kafir Quraisy itu mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sendiri tidak mempedulikan perlakuan tersebut. Abu Jalal bukan sekali ini saja mengejek Nabi Muhammad, namun Nabi membiarkannya begitu saja.
Ketika Abu Jalal mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad, kebetulan sekali Hamzah baru datang dari berburu. Hamzah memang dikenal sebagai orang yang sangat senang berburu. Setiap selesai berburu, ia mampir ke ka`bah kemudian mengelilingi Baitullah memuja keagungan Latta dan Uzza berhala kafir Quraisy. Hingga sampai kabar bahwa Nabi Muhammad telah diejek dan dicemooh oleh Abu Jalal.
“Mengapa engkau mengejek Muhammad? Dia kemenakanku,” bentak Hamzah kepada Abu Jalal.
“Dialah orang yang membawa kemurkaan di tanah Arab ini dengan ajaran barunya. Ajaran leluhur kita dipersalahkan. Tidakkah engkau tahu itu? Bela Abu Jalal sedikit gugup. Abu Jalal tahu kalau Hamzah sangatlah keras wataknya. Namun ia juga tahu bahwa Hamzah juga tidak mengakui agama baru yang di bawa oleh kemenakannya”
“Aku tidak peduli,” sahut Hamzah sekali lagi. Kemudian Hamzah mengangkat kembali busur panahnya dan segera dipukulkan ke kepala Abu Jalal dengan kerasnya. Abu Jalal mengeluh kesakitan. Darah mengalir dari tengkuknya. Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut segera melerainya. Dari Abu Makhzum hendak membela Abu Jalal, namun tidak jadi mereka takut akan terjadi pertumpahan darah di antara keduanya. Mereka benar-benar menyaksikan bahwa Abu Jalal telah mengejek Nabi Muhammad dengan keterlaluan.
Kesabaran Nabi Muhammad rupanya menggerakkan hati Hamzah yang saat itu belum memeluk islam. Kemudian ia berkata kepada Nabi Muhammad, kemenakannya itu,
“Wahai Muhammad, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan engkau Muhammad adalah RasulNya.”
Orang-orang Quraisy yang melihat kejadian itu, sangat terkejut dengan perubahan yang terjadi kepada Hamzah yang begitu cepat menerima islam. Mereka tidak menyangka bahwa Hamzah begitu cepat mengakui kebenaran islam. Abu Jalal sendiri merasa takut untuk mengomentarinya, apalagi mendebat Hamzah yang menerima islam, begitu gampangnya. Ia menggelengkan kepalanya perlahan dengan wajah sinis melihat kejadian itu.
“Persaksikan wahai Muhammad, aku akan membelamu dari ancaman kaum kafir Quraisy, dan berjuang di jalan Allah!” Kata Hamzah lagi kepada Nabi Muhammad
Berita tentang Hamzah yang menerima kebenaran islam menyebar kemana-mana. Orang-orang kafir Quraisy yang tangguh, kuat dan berwatak keras mulai beralih agama dari ajaran leluhurnya dan memeluk islam. Abu Jalal yang melihat kejadian tersebut semakin kecut hatinya. Selama ada Hamzah di samping Nabi Muhammad, ia tidak berani mengejek apalagi menyentuhnya. Ia sangat takut kepada Hamzah yang angkuh, tangguh dan melindungi keponakannya sepenuh hati.
No comments:
Post a Comment