Tuesday, September 17, 2013

JIKA MERASA DIKEJAR DOSA

JIKA MERASA DIKEJAR DOSA

Pertanyaan selanjutnya, bisakah kejaran dosa tersebut berhenti?

“Engkau akan melihat orang-orang yang zalim takut terhadap apa-apa yang mereka kerjakan, sedang siksaan akan tetap menimpa mereka juga…” (asy Syûrâ: 22).

Jawabannya bisa saja.
Ini pun garansi dari Allah.
Sebuah janji yang tidak mungkin Dia hindari, kalau kita benar bisa berubah menjadi baik;
Yang pertama, berhenti sebenar-benarnya berhenti.
Berhenti dari melakukan perbuatan-perbuatan buruk.
Minimal menghentikan perbuatan buruk yang sama.
Seseorang mempunyai usaha yang sedang berjalan menuju kebangkrutan.
Seketika ia menyadari bahwa selama ini ia telah salah pada Allah, Tuhannya, pada Pemberi Rizkinya.
Misalkan ia pakai foya-foya hasil usaha, bahkan juga modal usahanya.
Artinya, bukan mensyukuri malah mengufuri.


Segera ia lantunkan kalimat taubat. Memohon ampun kepada Sang Maha Pengampun..
Bisa jadi kebangkrutannya tidak jadi.
Kalau toh ada yang terlanjur hilang. Ini sudah resiko.
Seseorang yang mencuri uang di kantor. Lalu kemudian ia mendapatkan kesulitan.
Sadar dan lantas ia berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahannya dan bersedia menerima hukuman,
maka hampir bisa dipastikan ia akan menerima kesempatan kedua.

“… Siapa saja yang telah diberi pelajaran oleh Tuhannya, apapun bentuk pelajaran itu, kemudian berhenti melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan, maka baginya yang telah lalu, dan urusannya menjadi urusan Allah”. (al Baqarah: 275).

Ya Allah, Ampuni kami, maafkanlah kami... Sesungguhnya kami adalah benar-benar orang yang bertaubat kepada-Mu.
Semoga kehidupan kita selalu dibimbing Allah… Mari semua yang lagi ngebaca Tausiah katakan… Aamiinn... 

No comments:

Post a Comment

Daftar Isi