Sunday, September 1, 2013

Saat Isaac Newton Menemukan Tuhan

Isaac Newton adalah seorang pakar di bidang astronomi dan fisika. Di laboratoriumnya, dia menciptakan sebuah tiruan gugus galaksi Bima Sakti yang dinyalakan dengan listrik. Dia juga mencitakan matahari tiruan, bulan dan planet-planet. Sebelas langit ini disusun secara teratur dan berurutan. 

Issac Newton menciptakan mesin ini untuk mendemonstrasikan apa yang terjadi di alam semesta. Ketika ia menekan tombol yang ada di mesin itu, maka susunan tata surya itu berputar mengelilingi matahari secara beraturan. Saat merasa lelah Issac Newton selalu menyalakan mesin ini dan menghibur dirinya dengan mesin buatannya sendiri. Ia membayangkan betapa kecilnya dirinya jika dibandingkan dengan alam semesta ini. Saat itulah ia meyakini akan adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta dan menafikan teori yang selama ini dianut oleh teman-temannya yang menganggap bahwa alam semesta terjadi secara kebetulan. Satu hal yang membuat Issac Newton penasaran saat itu ialah apa yang menyebabkan gugusan planet-planet itu dapat berputar dan tidak ada satupun yang menyimpang sehingga mereka tidak saling bertabrakan. Issac Newton menghabiskan hari-harinya hanya untuk menjawab rasa penasarannya tersebut. Hingga pada akhirnya ia menyerah, dan saat itulah ia meyakini akan adanya sesuatu yang mengatur jalannya alam semesta. Yaitu Tuhan. 

Suatu hari, teman Issac Newton datang ke laboratoriumnya. Keduanya asyik berbincang. Di tengah pembicaraan, tanpa sengaja Issac Newton menyalakan mesin, sehingga gugus Bima Sakti itu bergerak. 

Teman Issac Newton yang menganut paham materialisme terpesona dengan apa yang dilihatnya. Selama beberapa saat ia memandanginya dan berkata, "Hasil karya ini sungguh menakjubkan dan sangat luar biasa. Andakah yang telah menciptakannya atau orang lain? saya katakan sejujurnya ini benar-benar hebat!" 

Pada saat itu Issac Newton ingin menceritakan teorinya tentang keberadaan Tuhan. Namun, Issac Newton sadar bahwa, temannya ini tidak akan menerima teorinya. Hingga akhirnya ia berkata "Semua ini terjadi secara kebetulan. Tiba-tiba saja gugusan galaksi ini ada dengan sendirinya; tak ada yang menciptakannya. Secara kebetulan benda ini bergerak dengan sendirinya. Semuanya terjadi secara kebetulan." 

Teman Newton sedikit kesal, namun ia mencoba bersabar "Bagaimana mungkin demikian? siapakah yang menciptakan mesin ini untuk Anda?" 

Issac Newton menjawab, "Telah saya katakan bahwa benda ini terjadi dengan kebetulan. Tidak ada yang menciptakannya." 

Teman Newton mulai marah dan berkata, "Anda mengejek diri Anda sendiri atau menghina saya? Tidak mungkin benda ini tercipta secara kebetulan. Mesin yang luar biasa ini tidak mungkin diciptakan oleh orang biasa. Penciptanya pastilah orang yang sangat ahli di bidangnya. Dengan begitu, bagaimana mungkin Anda mengatakan benda ini tercipta dengan sendirinya?" 

Segera Issac Newton berkata, "Ketika saya katakan bahwa mesin ini yang digerakkan oleh tenaga listrik tercipta dengan sendirinya, Anda marah. Tetapi, Anda tidak meyakini bahwa adanya Tuhan yang telah menciptakan alam semesta yang amat teratur dan menakjubkan ini. Anda menganggap alam ini terjadi dengan sendirinya, tak ada yang menciptakannya. Rasionalkah pendapat Anda itu? Anda meyakini bahwa mesin ini tidak mungkin bergerak tanpa ada yang menggerakkannya. Lantas, bagaimana Anda dapat meyakini bahwa alam semesta ini tercipta tanpa adanya Sang pencipta yang mengatur semuanya" 

Setelah kejadian itu, teman Newton mulai mengakui akan adanya Tuhan. Gugus Bima Sakti buatan Newton berhasil menyadarkannya tentang keberadaan Tuhan dan membuka akalnya. 

Saat itu ia tertarik dengan penjelasan Newton tentang ilmu pengetahuan. Akalnya terbuka dan mulai menyadari akan adanya Tuhan yang mengatur segalanya.

No comments:

Post a Comment

Daftar Isi