Saturday, August 24, 2013

Doa Orang (Nelayan) yang Teraniaya

Berikut ialah kisah doa orang yang teraniaya yang terjadi pada masa Nabi Musa as. kisah ini menimpa seorang nelayan yang mengalami musibah setelah mencari nafkah untuk keluarganya. Berikut kisahnya:

Dulu hiduplah seorang Nelayan yang selalu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan isterinya. Suatu hari, jaringnya menangkap ikan yang sangat besar. Hatinya hendak meledak menahan rasa gembira. Ia segera mengambil ikan itu dan hendak menjualnya ke pasar untuk mendapatkan uang untuk membeli bahan makanan untuk keluarganya.

Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang pria tegap dan gagah perkasa. Liurnya jatuh melihat ikan besar yang dibawah nelayan tadi. Ia berusaha merampasnya, namun dengan gigih nelayan itu berusaha untuk mempertahankan haknya demi keluarganya tercinta. Pria besar itu mengambil sebatang kayu dan memukulkan kepada nelayan itu dengan keras. Akhirnya ia berhasil mendapatkan ikan itu tanpa membayar sedikit pun. Sementara itu, nelayan tadi sambil menahan rasa sakit, ia berdoa

"Ya Allah, Kau jadikan aku lemah, Kau jadikan orang itu kuat. Dia telah menzalimiku, jadi balaskan dendamku sekarang juga karena aku tidak sabar untuk menunggunya hingga di akhirat nanti"

Pria besar itu kemudian membawa ikan itu ke rumahnya dan menyuruh istrinya untuk segera memasak ikan tersebut. Begitu ikan dihidangkan, pria itu hendak melahap ikan tersebut. Ketika tangannya hendak mencabik daging ikan tersebut. Tiba-tiba ikan itu membuka mulut dan menggigit jari pria besar tersebut. Pria itu nyaris pingsan karena gigitan ikan tadi. Ia pun memeriksakan lukanya ke tabib.

"Jarimu harus dipotong agar rasa saktinya tidak menjalar ke telapak tanganmu" kata tabib setelah mengamati luka orang itu. Dengan berat hati, akhirnya pria itu mengorbankan jarinya untuk dipotong. Setelah jarinya dipotong rasa sakitnya malah kembali ia rasakan pada telapak tangannya. Ia kemudian kembali ke tabib.

"Tanganmu harus dipotong sampai pergelangan, agar lukamu tidak menjalar sampai ke lengan" sekali lagi pria itu terpaksa merelakan tangannya.

Setelah kehilangan tangannya, rasa sakitnya kini menggerogoti lengannya. Ia kini merasa putus asah, setiap kali ia memotong anggota tubuhnya maka ia akan merasakan sakit pada bagian tubuhnya yang lain. Ia berjalan tak tentu arah hingga akhirnya ia berteduh di bawah pohon rindang dan ia tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat orang berkata kepadanya.

"Sampai kapan engkau akan memotong tubuhmu? Datangi orang yang kau zalimi, dan minta maaf padanya"

Orang itu tersentak bangun dari tidurnya dan duduk termenung kembali mengingat dengan apa yang pernah ia lakukan. Ia baru sadar bahwa apa yang dialaminya ialah buah dari kezalimannya terhadap nelayan beberapa waktu yang lalu. Tanpa membuang waktu, ia segera mencari nelayan itu ke segala penjuru. Setelah ketemu, ia langsung meminta maaf dan memberikan sejumlah uang atas kejahatannya. Setelah nelayan itu memaafkannya, laki-laki itu bertaubat dan berikrar tidak akan melakukan kesalahannya lagi. Semalam suntuk ia beristigfar kepada Allah swt. Ajaib! tangannya sembuh dan kembali utuh seperti sedia kala.

Allah kemudian berfirman kepada Nabi Musa "Demi keagungan dan kemuliaan-Ku, kalau saja nelayan itu tidak memberi maaf, Aku pasti terus menyiksa orang Zalim itu hingga akhir hayatnya".

No comments:

Post a Comment

Daftar Isi