Saturday, August 31, 2013

Kisah Seorang Budak dan Tuhan

Seorang laki-laki hendak membeli seorang budak. Budak itu berkata, “Saya harap Ada memenuhi syarat yang aku berikan: Pertama, bila waktu shalat tiba, jangan menghalangi saya shalat. Kedua, saya akan melayani Anda pada siang hari, bukan malam hari. Ketiga, berikanlah satu ruang khusus untuk saya dan tidak ada yang boleh datang ke sana.”

Pembeli tersebut berkata, “Aku bersedia memenuhi tiga syarat yang kau ajukan. Sekarang pililah ruangan yang kau suka.” Kemudian, budak itu memilih bangunan tua dan hampir rubuh. Pembeli itu merasa heran dan bertanya, “Mengapa engkau memilih bangunan tua dan hampir rubuh ini?” sang budak berkata “Rumah yang hampir rubuh lebih memudahkan seseorang dalam mengingat Allah swt”

Setiap malam, budak itu menyendiri di kamarnya. Menangis dan merendahkan diri di hadapan Allah swt.

Suatu malam majikan dari budak tersebut mengadakan pesta maksiat di rumahnya. Banyak tamu yang datang. Mereka bersuka ria di taman rumah. Di tengah pesta, pandangan mereka tertuju pada kamar sang budak. Mereka melihat secercah cahaya benderang memancar ke langit dari kamar budak itu. Tampaknya budak itu tengah bersujud dan bermunajat kepada Allah swt. Dalam sujudnya ia berseru, “Duhai Tuhanku, Engkau mewjibkan aku mengabdi kepada majikanku di siang hari. Karena itu, aku hanya bisa menyembah-Mu di malam hari. Ampunilah dosa dan kesalahanku.”

Sang majikan tertegun melihat kekhusukan ibadah budaknya. Dia mengamati dan mendengarkan suaranya hingga terbit fajar. Setelah matahari terbit, cahaya yang memancar dari kamar sang budak mulai sirna. Segeralah majikan itu datang kepada istrinya dan menceritakan kejadian menakjubkan yang baru disaksikannya. Pada malam berikutnya sang majikan dan istrinya melihat cahaya terpancar dari kamar sang budak yang sedang bersujud dan bermunajat kepada Allah swt.

Tatkala fajar menyingsing, majikan tersebut memanggil sang budak dan bertanya kepadanya, “Engkau kami bebaskan semata-mata karena Allah, agar engkau bisa mengabdi dan beribadah kepada-Nya siang dan malam.” Kemudian majikan itu menceritakan kejadian menakjubkan yang mereka saksikan.

Ketika budak itu mengatahui bahwa majikannya telah mengetahui keadaannya, dia mengangkat kedua tangannya seraya berkata “Wahai Tuhanku, aku telah memohon kepada-Mu agar tidak mengungkapkan rahasiaku dan menampakkan diriku. Dan jika Engkau telah menyingkapkannya, maka panggillah aku untuk menghadap-Mu.”

Doa budak itu pun terkabul. Seketika itu pula ia terjatuh ke tanah dan jiwanya terpisah dari raganya.

No comments:

Post a Comment

Daftar Isi